Diberdayakan oleh Blogger.
Cat-1
Cat-2
Cat-3
Cat-4
Latest Posts
Bandung MK: Aliansi Mahasiswa Papua komite kota Bandung menyimpulkan dan merangkumkan beberapa point bertepatan pada peringatan 47 Tahun Proklamsi 1 Juli 1971 Kemerdekaan Papua bahwa:
Rakyat Bangsa Papua tidak perlu hidup dalam kebohongan hegomoni Kolonial Indonesia. Kolonial Indonesia tidak perlu lagi berbohong Kepada rakyatnya sendiri, mulai dari sabang - Ambon karena Papua bukan Indonesia atau tidak termasuk dalam bingkai NKRI
Kepada seluruh Rakyat Papua, dari Numbay sampai Merauke dan dari Sorong sampai ke Baliem (Pegunungan bintang) dan dari Biak sampai ke pulau Adi.
Dengan pertolongan dan berkat Tuhan, kami memanfaatkan kesempatan ini untuk mengumumkan pada anda sekalian bahwa pada hari ini, 1 juli 1971, Tanah dan Rakyat Papua telah diproklakmasikan menjadi dan merdeka ( Defacto dan Dejure).
Semoga Tuhan beserta kita dan semoga dunia menjadi Maklum, bahwa kehendak yang sejati dari Rakyat Papua untuk bebas dan merdeka dengan ini telah di penuhi.
Mengingat hal tersebut diatas, AMP komite kota bandung mengajak kepada Bangsa Papua bahwa segera membentuk satu-kesatuan (bersatu) Bangkit melawan sistem penjajahan Kolonial Indonesia untuk merebut kembali kedaulatan Bangsa Papua. Ajak Aliansi Mahasidwa Papua.
Aliansi Mahasiswa Papua komite kota Bandung juga menilai bahwa Indonesia telah dan sedang menjadi tuannya para Imperialisme untuk mengambil dan dikuras kekayaan alam di indonesia dan lebih khususnya di Papua.
Oleh sebab itu, Kolonial Indonesia melakukan berbagai tindakan kekerasan seperti Penjajahan, Pembunuhan, Penghisapan dan bentuk-bentuk kejahatan lainnya terhadap Bangsa Papua demi menjaga.
Lebih lanjut, AMP- KK Bandung nyatakan juga bahwa, Bangsa Papua bukan bagian dari negara Indonesia dan masa depan rakyat Papua tidak ada harapan dalam bingkai NKRI. Bangsa Papua akan punah habis- habisan jika Bangsa Papua masih dalam Pangkuan NKRI.
‘’Hak Penentuan Nasib Sendiri Solusi Demokratis Bagi Rakyat Papua’’. Simpulnya.
Dulu Indonesia melalui TNI dan Polisi yang bertugas di Papua melakukan berbagai gerakan untuk membantai, menyiksa, memperkosa hingga menghabiskan sekian ribu nyawa orang asli papua demi mempertahankan ideologimu yang konyol diatas bumi west Papua.
Namun bagi orang asli papua tidak mengakui ideologimu karena banyak perselihan yang sangat terlihat dan signifikan.
Perselisihan antara bangsa indonesia dan bangsa Papua sangat nampak mulai dari, Sejarah, Ras, Geografis, Peradaban, dan Status Politik.
Dampak negatif dari semua perbedaan yang diulas diatas maka terjadilah berbagai pelanggaran HAM di seluruh tanah Papua yang merujuk pada menghabiskan sekian ribu nyawa manusia Papua seperti;
Abe berdarah, Wasior berdarah, Wamena berdarah, Paniai berdarah, Dogiyai berdarah, Timika berdarah dan lain sebagainya yang selalu saja terjadi pelanggaran - pelanggaran HAM diseluruh tanah Papua. Moyai
Oleh Petrus Pekei
Opini, Moyai Kedee -- Pemimpin bertugas untuk mengantarkan rakyat dengan selamat mencapai kesejahteraan. Oleh karena itu, pemimpin bukanlah bagian yang terpisahkan dari rakyatnya. Pemimpin adalah rakyat itu sendiri, bagian yang melekat sebagai kesatuan yang utuh.
Pemimpin yang merakyat haruslah menjadi sebuah keniscayaan. Pemimpin yang berdiri di antara rakyat dapat merasakan suasana kebatinan rakyat sehingga dapat mengetahui apa yang sebenar-benarnya kebutuhan rakyat. Dengan bermodalkan empati kepada rakyat, pemimpin yang telah memahami kebutuhan rakyat dapat dengan sepenuh hati memperjuangkan apa yang menjadi tujuan bersama tersebut.
Untuk menjadi pemimpin yang merakyat tentulah tidak mudah. Dibutuhkan nyali yang besar untuk dapat berdiri di tengah-tengah rakyat. Pemimpin yang harus mampu berpihak pada rakyat. Ini berarti dia akan berhadapan dengan siapapun yang bertentangan dengan kehendak rakyat.
Pemimpin yang merakyat juga berarti pemimpin yang hendak dan mampu menciptakan rasa adil bagi rakyatnya. Keadilan yang sebenar-benarnya, yaitu yang tidak membeda-bedakan kepada siapa hukum diterapkan. Semua orang sama di mata hukum.
Namun untuk aspek lainnya, pemimpin yang merakyat akan mengetahui siapa di antara semua rakyatnya yang membutuhkan perlakukan khusus. Perlakuan khusus tersebut diberikan kepada kelompok rakyat yang dimarjinalkan sehingga harus dilindungi atau diberikan dorongan lebih.
Tidak ada yang lebih indah dari pemimpin yang dicintai oleh rakyatnya. Tidak ada pemimpin yang dicintai rakyatnya melainkan dia mampu mencintai rakyatnya.
Pemimpin yang merakyat adalah Dialah yang mempu memecahkan sebuah masalah di Daerah tersebut dan dialah berdiri Ditengah-tengah tanpa mengalah satu sama lain dan dialah yang mampu merangkul masyarakat tanpa membedakan satu marga dan marga lain.
Sehubungan dengan Pemlihan Kepala Daerah yang akan di laksanakan Tahun 2018 di seluruh Meepago umumnya dan khususnya daerah Deiyai, yang akan mencalonkan diri sebagai Cabup dan Wacabup adalah mereka yang intelek dan jiwa jiwa merakyat, maka itu Masyarakat maupun Mahasiswa yang layat termasuk dalam surat suara, pilihlah dia yang kita pikir baik, karena sudah menilai dalam kehidupan mereka di masa lampau.
Kita jangan membedahkan, mereka yang akan mencalonkan diri sebagai Cabup dan Wacabup adalah Putra Daerah Deiyai Asli, maka itu pilihlah dengan hati yang penuh damai karena Suara Rakyat adalah suara TUHAN dan masyarakat memberikan suara dan TUHANLAH yang akan menentukan dan memberikan amanah, maka itu yang tidak lolos jadi Bupati dan Wakil Bupati jangan mengeluh, karena Masa 2018-2023 Adalah Masanya bagi Dia yang akan memberikan amanah Oleh Maha Kuasa.
Penulis adalah Petrus Pekei, Alumni IPDN Bandung
DEIYAI- Asisten Satu Tata Praja Setda Kabupaten Deiyai, Simon Mote, S.STP meminta agar OPD dan kepala Distrik di Kabupaten Deiyai, dalam penataan adminstrasi kantor harus meneladani Pemerintah Distrik Tigi Barat. Sebab adminstrasi kantor adalah wujud nyata kerja dari seorang kepala OPD dalam satu unit kerja. Mulai dari masuk kekuat hingga menyusun Rencana kerja strategis pembangunan. Semua itu akan terukur dalam suatu mekanisme Laporan pertangungjawaban triwulan (lakip).
Demikian disampaikan Simon Mote kepada media ini, setelah melakukan inveksi atas kinerja ASN OPD dilingkungan pemerintah kabupaten Deiyai beberapa hari lalu.
Pemerintah distrik Tigi Barat patut diteladani. Ada beberapa indikator penilaian sesuai fungsi dan tugas seorang kepala Distrik setelah mengalami perubahan dari kepala wilayah menjadi perangkat daerah. Sejak tahun 2009, kepala Distrik Tigi Barat telah melakukan berbagai kegiatan kemasyarakatan juga didalam kantor, terutama sistim penataan kantornya tertata rapi.
Dalam evakuasi kinerja OPD dilingkungan Kabupaten Deiyai kata Simon triwulan pertama tahun 2017, terlihat adanya peningkatan grafik pelayanan publik di Wilayah Tigi Barat, kabupaten Deiyai. " para kepala SKPD dan OPD harus maksimalkan kinerjanya agar seluruh staf ASN terus bekerja melayani masyarakat dimasing-masing kantor. Ungkapnya.
Ditempat yang berbeda, Kepala distrik tigi barat Frans Bobii menyatakan, Mandat adalah instruksi yang diberikan oleh Allah melalui seseorang kepada kita untuk dilaksanakan. Didalam menjalankan madat tersebut kita melihat 3 hal yaitu:
Pertama, Kita diberi mandat untuk melanjutkan karya Allah dan dunia ini untuk mengelola dan memelihara bumi. Kedua; Allah melengkapi manusia dengan akal budi untuk melaksanakan mandat-Nya. Ketiga, Allah memberikan mandat kepada manusia sebagai wakil Allah dan harus dilaksanakan karena Tuhan memperlengkapi manusia dengan potensi rasional dengan kemampuan untuk berpikir dan bertindak sesuai perintah Allah. Jelas Kadis Tigi barat juga mantan wartawan itu. Moyai
Pemerintahan Indonesia dibawah
pimpinan Jokowi-JK agar untuk jujur usut
tuntas berbagai pelanggaran HAM di Papua. Pendidikan, Kesehatan,ekonomi,dan pembangunan
infra struktur serta pendekatan yang dilakukan pemerintahan Jokoki-JK
tersebut tidak akan menyelesaikan
masalah mendasar adalah Status Politik juga adalah jati diri bangsa west Papua.
Untuk melepaskan diri mereka dari
penjajahan kolonialisme Indonesia dan kapitalisme di Papua seperti perusahaan
multi nasional, internasional dan atau bentuk lain yang masih saja beroperasi penguasa
asing serta sekutuhnya di Tanah Papua.
Kami bangsa west Papua sepakat Bahwa
untuk memulai suatu pembangunan di Papua pemerintahan Jokowi-JK mestinya dapat
menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan manusia yang seakan menjadi subjek
penikmat pembangaunan itu, yakni orang asli papua “OAP” dan segala realitas
yang menjadi kendalanya bukan malah menujukan sikap anti HAM.
Apakah dengan situasi yang demikan, Akan menjadi berguna segala pembangunan dan atau pendekatan yang selama ini dilakukan Presiden Jokowi di Papua itu?
Tak akan pernah menyelesaikan
persoalan mendasar adalah “HAM” sekali pun berbagai pendekatan yang di lakukan
oleh Pemerintahan Jokowi-JK termasuk TNI dan Polri yang bertugas di Papua. Oleh
sebab itu, Bangsa Papua memintah dan mendesak kepada pemerintahan Jowoki-JK
agar membebaskan bangsa Papua dari genggaman NKRI.
Presiden RI Jokowidodo hampir setiap
bulan berkunjung ke Papua tujuannya untuk menyelesaikan berbagai persoalan yang
di hadapi di Papua, Namun tidak akan pernah menyelesaikan persoalan mendasar di
Papua kalau Jokowi mengabaikan dan tak angkat berbicara pelanggaran “HAM” di
Papua.
Mengapa dan Alasannya apa sehingga
pemerintahan Jokowi mengabaikan persoalan mendasar yang harusnya diungkit dan
menyelesaikan secara universal?
Indonesia gagal meng-indonesia
Bangsa Papua, saatnya Orang Asli Papua sadar, bersatu, dan lawan dengan masa
kuat dan utuh terhadap kolonialisme, kapitalisme, dan militerisme. Jangan dicerai
beraikan oleh penjajah pihak tak bertanggungjawab adalah penjajah.
Orang asli Papua harus memintah pertolongan dan
kebebasan dari segala macam kekerasan, ketidakadilan, dan keterikatan kolonial kepada
yang punya segalanya adalah Tuhan Allah Bangsa Papua karena satu-satunya
pengharapan kita orang Papua kepada-Nya.
Dengan adanya Bangsa Papua menyebar
luas untuk mempertahankan dan perjuangan atas Jati diri “IDEOLOGI” Sebagai
bangsa Papua maka Terjadilah pelanggaran
HAM di Papua. Lebih baik lepaskan Papua untuk Menentukan Nasib mereka
sendiri (PAPUA MERDEKA) dari pada Jokowi
melakukan berbagai pendekatan kepada
Bangsa Papua dan tak menemukan titik perdamaian dan menyelesaikan persoalan
yang sebenarnya mengutamakan adalah Status Politik Bangsa West Papua.
#
PAPUA MERDEKA adalah Solusi dari Semua Persoalan di Papua #
Oleh: Moyai
Dinas Perikanan Kab. Deiyai yang telah meraih dua juara umum di Banda Aceh |
Dalam rangkah pelaksanaan kegiatan Pekan Nasional (Penas) petani -
nelayang di Banda Aceh, Deiyai meraih juara II penangkapan ikan dan
juara III penangkapan lele turbo. Selasa 09 mei 2017 di Banda Aceh.
Kegiatan pekan nasional yang diikut sertakan pemerintah deiyai melalui
dinas Perikanan kabupaten deiyai tersebut, Mereka meraih juara dua
penangkapan ikan dan juara tiga penangkapan lele turbo.
Kepala dinas perikanan kabupaten Deiyai, Martinus Tekege mengucapkan
kami telah meraih juara II dan III lomba penangkapan ikan lele turbo di
kolam dengan kedalaman 2 meter, katanya.
Perwakilan kegiatan
perlombahan penangkapan ikan lele turbo diikuti oleh staf perikanan kab.
Deiyai Derek Nawipa dan membawa juara II dan III se- indonesia.
Demi pengawasan dan pengontrolan bawahan saya, Kata Martinus Tekege
saya pun mengikuti kegiatan Pekan Nasional bersama- sama mereka.
Sekalipun di kabupaten lain hanya mengirimkan dan mengutuskan perwakilan
namun saya membawah 11 pegawai.
Mereka adalah sebagai berikut,
Mulai dari Kepala dinas perikanan, sekertaris, beberapa orang kabid dan
beberapa lainnya seksi dan staf. Sebut Martinus Tekege juga mantan
kepala SD YPPK Yinudoba dan kepala bidang TK dan SD kab. Deiyai yang
kini menjabat sebagai kadis perikanan ini.
Sementara itu,
sekertaris perikanan Isak Adii menyatakan kami sangat bangga dengan
adanya kegiatan pengembangan dan perlombahan yang di lakukan di bandah
Aceh. Karena kegiatan ini adalah sesuatu yang bermanfaat bagi kami
supaya setelah kami kembali di daerah bisa kembangkan demi memajukan
daerah kita, Jelas Mantan guru SMK Karel Gobai enarotali Paniai ini.
Sebelum kami berangkat dari deiyai kami juga bentuk panitia kemudian
penjelasan dan arahkan sedikit dari kepala bidang pemberdayaan Ifollitus Bobii, karena
beliau sering keluar membawa tim dan mengetahui seluk beluk tentang cara bagaimana mengikuti kegiataan, Jelasnya. Admin
Deiyai - Dalam rangka menyukseskan hari ulang tahun Kapolda Cup pertandingan akan berlangsung seluruh Papua dan Papua barat pada tanggal (27 mei 8 juni 2017) di Jayapura.
Ketua harian Persatuan Bola Voli Indonesia PBVSI kabupaten Deiyai Ifolitus Bobii menyatakan kami siap melepaskan tim kami dari Deiyai untuk mengikuti pertandingan ini kepada Jayapura.
Selain pemain, kata Bobii kami juga siap lepaskan tim putra dan putri masinng - masing 6 pemain ditambah 2 pemain cadangan nuga tim medis, keamanan, serta pelatih dan manajer dari deiyai untuk mengikuti pertandingan Kapolda Cup pada 27 mei mendatang itu.
Lelaki alumni Universitas Satya Wiyata Mandala "USWIM" Nabire ini mengajak kepada warga masyarakat deiyai beserta seluruh sportifitas untuk mohon dukungan doa agar memenuhi hasil yang maxsimal. Jelasnya. MT
Langganan:
Postingan
(
Atom
)
About Me
Popular Posts
-
Ipmanapandode Bandung Siap Bertarung Piala Golden Cup Futsal Kompetisi
Klub Mapega Fc/ Ipmanapandode Bandung./Foto Mateus A Tekege Bandung, (MK) -- Ipmanapandode Bandung yang selalu mengangkat nama klub m... -
Mahasiswa Akper Nabire PKL di Bandung dan Jakarta
Mahasiswa Akpers Nabire yang sedang PKL di Lembang, Bandung (Foto: Mateus Tekege/SP) PAPUAN, Bandung — Puluhan mahasiswa dan mahasiswi ... -
Frans Bobii : Dulu Kuli Tinta, Kini Kuli Pemerintah
Seketika Franskus Bobii di lantik kembali menjadi Kadistrik Siapa yang tak kenal sosok Fransiskus Bobii di tanah Papua. Sejak dekade ... -
Nasionalisme Papuani Telah Tumbuh di Kalangan Pelajar
Indonesia tak akan bisa memadamkan api perjuangan pergerakan Bangsa Papua untuk menentukan nasibnya sendiri. Karena memiliki rasa nasional... -
Puisi: Suara Lantang Mu, Hirupan Nafas Segar Kami.
Mr. Eni Faleomavega, meninggal 22 Feb 2017 Suara Lantang Mu, Hirupan Nafas Segar Kami. "...Kepergianmu menghilangkan separu...