Diberdayakan oleh Blogger.

Cat-1

Cat-2

Cat-3

Cat-4

» » » » Noken Basis Papua Menuju Unesco Paris France.


Oleh: Mando Mote

Mando Mote Intelek Muda Papua yang Kini berada di Deiyai (Dok/ MK)
Opini MK --Noken Papua tidak hanya dikenal, dimaknai, dianyam/rajut, hingga diwariskan oleh pemilik noken yaitu orang asli papua sendiri saja namun terkenal ditingkat level Internasional. Oleh Titus Pekei sudah mengantar, memajukan hingga berupaya menghidupkan noken ditingkat Internasional.
Titus sendiri anak noken dan mengenal betul tentang noken. Dengan penelitian dan kajian beliau sudah menghadirkan buku selain memperkenalkan noken di mata dunia bahwa Noken tak benda tapi noken memiliki multifungsi, multiguna.

Noken adalah identitas papua, membicarakan noken berarti membicarakan eksistensi papua berserta isinya. Cermin Papua adalah noken dan noken termpit ditengah goncangan dan ancaman global.

Nasib noken mau dibawa kemana dan mau dibagimanakan tergantung anak noken sendiri yaitu dari orang asli Papua. Tidak mungkin sekali gantungkan keselamatan noken ke pihak lain tapi kita anak noken yang menentukkan.

I. Urgensi Pertisipasi pemerintah Papua dalam menyelamatkan Noken Papua sebagai noken kehidupan

Titus Pekei adalah penggagas juga sekaligus pencetus noken memanggil semua stake holders untuk melihat dan merasa penting noken, ilmu noken diterapkan dalam berbagai kebijakan dalam rangka merajut kebersamaan papua menuju keselamatan anak noken ditengah dunia peradaban. Papuapun harus berubah dan maju menentukan kemajuan diri papua.

Hal itu disadari oleh Para Bupati dan Gubernur Papua bahwa Noken dan ilmu noken penting diterapkan dalam kehidupan. Mulai dari Gubernur Papua dan beberapa bupati mengintruksikan hari wajib noken bagi para ASN di lingkungan kerjanya.

Bupati Deiyai, Dalam rangka memperingati hari noken yang ke tiga pada tanggal 4 desember 2015 mengintruksikan Para Aparutur Sipil Negara yang berada dilingkungan kerja Pemerintahan Kabupaten Deiyai wajib mengenakan noken. Juga Bupati mimika dan lain Bupati pun menyelenggarakan hal yang sama dan peduli dengan noken papua.

Kami menimbang dan menilai kebijakan gubernur dan para Bupati itu sifatnya sebatas pentingnya atribut dan atau pelengkap dari performa (Penampilan). Sesungguhnya yang perlu digali dan diangkat adalah nilai-nilai, makna noken. Kita sudah mengenakan noken sejak leluhur kita ada dibumi papua dan noken ini sudah membumi. Kita dibesarkan oleh noken dan bagimana kita lesatarikan noken itu.

Yang wajib dilihat dan diwariskan adalah nilai-nilai noken, makna noken, semangat mempertahankan noken sebagai pewaris budaya Papuani. Hal ini Pemimpin Papua perlu terjemahkan dalam berbagai pendekatan pembangunan dan kebijakan pemerintah di tanah papua ini. Yang maksud di sini adalah Noken ini adalah sumber pendapatan daerah,

II.    Noken dan Nasib Pemilik Noken.

Noken itu sumber kehidupan bagi pemilik noken. Dengan meyakini dan merasakan betul bahwa noken sebagai sebuah sumber hidup maka mama-mama sebagai perajin perajut/penganyam terus mempertahankan tradisi bernoken.

Antara semangat perajin perajut/penganyam noken dan kebijakan pemerintah sering tidak ketemu sebab paham akan noken dari berbagai fungsi, guna tidak beberkan dalam kebijakan. Sampelnya Boleh kita lirik yakni pemberdayaan terhadap para perajin yakni mama-mama papua yang mempertahankan noken belum diangkat, didorong, diperdayakan dengan model desain koperasi berbasis kultur papuani.

Ini menjadi masalah pokok yang kini belum ditemukan model rekrut dan pemberdayaan yang sesuai dengan kultur papuani secara komprehensif dan berkesinambungan terhadap pemilik noken itu sendiri. Hal ini penting ada model pemberdayaan yang sesuai kultur Papuani dilakukan oleh para fasilitator alias pemerintah yaitu: 

Pertama: adalah melalui koperasi noken berbasis kultur Papuani yang bertujuan bisa merampung dan mengklasifikasikan Noken Basis Papuani.

Kedua: Melakukan sebuah aksi dan ekspresi diawali penggalian bakat/minat potensi, Pembinaan, pemberdayaan hingga promosi dari lokal, regional, nasional hingga ke tingkat Internasinal.

Ketiga: Monumen Noken Papua sebagai tempat kunjung wisatawan, Mancanegara yang pada akhirnya menjadi sumber pendapatan asli rakyat/Daerah.

Andaikan Noken ini dimaknai secara mendalam lalu diterapkan dalam rutinitas baik dilingkungan pemerintah, ekonomi, politik, pendidikan, sosial budaya dan lain sektor yang merasa melekat dalam kehidupan papuani maka sudah barang tentu Noken eksis dan konsisten menghidupkan Papuani.

Mari selamatkan NOKEN BASIS PAPUA. (Tulisan ini dipersembahkan di HUT NOKEN PAPUA SEDUNIA 04 Desember 2016 untuk semua Anak Adat Noken Papua) 

Penulis adalah Mando Mote Intelek Muda Papua yang Kini berada di Deiyai

«
Next
Posting Lebih Baru
»
Previous
Posting Lama

About the Author Unknown

Hidup Ini Tidak Akan Berubah Menjadi Lebih Baik Jika Kita Hanya Saling Mengharapkan. Mari Awali Dari Diri Kita Untuk Berjuang Dengan Semangat Juang, Kerja Keras Untuk Menggapai Tujuan Bersama ! " FWP Adalah Solusi Akhir.

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

AGAMA

AMP

MOYAI KEDEE

Cat-5

Cat-6