Wanita Papua berbusana Motif Bendera Bintang Kejora ( Foto Ist/MK ) |
Saya
sering dan selalu memanggilmu dan meyebutmu “KAWAN”. Dan sebaliknya kamu sering
dan selalu memanggilku dan menyebutku “KAWAN.'' Itu adalah hal terhebat yang
pernah dan sedang kami menjalani, walaupun kami berada di tempat yang berbeda,
juga Kita bukan satu Bapak dan Satu Mama secara manusia.
Akan
tetapi kami di persatukan hingga saat ini dilatar-belakangi kata “KAWAN” karena
kami sedang mersakan hal yang sama, sakit yang sama, pahit yang sama, memikul
berat yang sama, kesadaran akan hal yang sama, dan kami memikul bersama
siapapun dan dimanapun, kami diterikatkan oleh kata “KAWAN” kami sudah di dalam
lingkarannya “Kawan”.
Tentunya
setiap kami punya sifat baik dan buruk dan terkadang kami kesal satu sama lain
kami sama-sama jujur dan akui akan kesalahan kami terutama secara Individual
kami masing-masing, Seklipun ketidak enakan dan menjelekan antara kita tetapi
hingga saat ini kami tetap punya satu sebutan kata yaitu, KAWAN, KAWAN dan
KAWAN.
Apapun
keputusan Kawan itu mutlak, maka yang
akan terjadi itu mengikuti dan
mematuhinya Karena itu Benar, bukam kami memaksakan tapi, itu memang. Karena
kami bukan penikmat, dengan keasyikan dunia ini kami bukan bisuh, Kami bukan
buta, kami bukan tuli, kami memiliki semua indara yang sama pada kita
masing-masing dan dapat kami menggunakannya. Melihat, merasahkan, mendengar,
berfikir dan melakukannya dengan mengunakan kata “KAWAN”.
Sembilang
hari lagi kita akan bertemu di titik kumpul kita, Kini tinggal kita hitung hari untuk berjumpa kemabli satu
sama lain- waktu sudah dekat kami akan di temukan oleh hari ''Bersejarah
Pembebasan Nasional Papua Barat.'' Moment itu akan tibah, bagaimana dengan kegembiraan
kami dalam kata KAWAN.
Bagaimana
dengan kebahagiaan kami menyambutnya, bagaimana dengan semangat kami akan hari
pembebasan itu, KAWAN moment itu punya kami dan kami pemikirnya, kami punya
ide, kami perancang, kami pelaku, ''dari kami oleh kami untuk kami'' Maka jelas
bahwa itulah kami dan kembali ke kami Rapatkan barisan, Jumlah kita bukan ukuran dan
patokan.
Kini
kita tinggal hitung hari untuk berjumpa kemabli lagi, Dari kata "KAWAN”
untuk Lawan!
Salam pembebasan...!!
Penulis adalah Aktivis Papua
Merdeka
Tidak ada komentar